Dalam suatu organisasi, pasti ada yang memegang kekuasaan tertinggi, dan biasanya disebut pemimpin. Tapi, tidak mudah untuk menjadi seorang pemimpin yang benar-benar bertanggung jawab atas suatu instansi organisasi yang dia pegang. Dibutuhkan suatu sifat kepemimpinan yang benar dan tegas. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Pada hakikatnya, suatu kepemimpinan itu juga tidak ditentukan oleh pangkat atau pun jabatan semata, tetapi adalah suatu sikap yang muncul dari dalam diri seorang pemimpin itu sendiri dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.
Sebenarnya ada banyak definisi dari kepemimpinan itu sendiri. Beberapa definisinya adalah :
- Kepemimpinan --> pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
- Kepemimpinan --> sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
- Kepemimpinan --> suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
- Kepemimpinan --> kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
- Kepemimpinan --> suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
Mengacu pada definisi-definisi diatas , ternyata banyak yang mengasumsikan kepemimpinan itu sebagai proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi, untuk upaya mencapai suatu tujuan organisasi. Cara alamiah dalam mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan mengaplikasikannya langsung ke dalam praktik. Orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi dan intensitas. Tapi terkadang asumsi ini benar adanya, melihat beberapa pemimpin seperti salah satunya Ir. Soekarno yang memang seorang pemimpin yang bijaksana dan mempunyai kharisma yang tinggi, dan kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada dirinya dan telah dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai seorang pemimpin, harus mempunyai beberapa prinsip yang harus mereka anut.
Karakteristik seorang pemimpin berlandaskan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal. Maksudnya tidak hanya pendidikan di dalam sekolah saja (internal) tetapi juga diluar sekolah, seperti observasi lingkungan, atau riset. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan.
Maka dari itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
- Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
- Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
- Melihat kehidupan sebagai tantangan
- Latihan mengembangkan diri sendiri
Dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip seperti diatas, niscaya kepemimpinan seorang pemimpin pasti tidak akan diragukan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar