Pages

Minggu, 27 November 2011

TUGAS 3: BAHASA INDONESIA 1

Tugas softskill yang ketiga ini mengenai membuat resensi dari sebuah artikel. Berikut adalah hasil resensi dari sebuah artikel, berjudul "Tradisi Betawi Alami Kemunduran" yang di ambil dari sebuah surat kabar, bersama dengan lampiran artikel asli tersebut.

1. Data publikasi

a. Judul : Tradisi Betawi Alami Kemunduran

b. Penulis : Djulianto Susianto

c. Penerbit : Surat kabar harian WARTA KOTA

d. Tanggal : 16 November 2011

e. No.halaman : 3

f. Tema : Kebudayaan


2. Sinopsis

Seni tradisi Betawi pernah memiliki tempat terhormat di kalangan masyarakat. Banyak sekali kesenian Betawi ini yang populer di masyarakat Jakarta, seperti gambang kromong dan tanjidor, ondel-ondel, lenong dan masih banyak lagi. Tapi, seiring perkembangan zaman, beberapa kesenian Betawi tersebut sudah terpinggirkan karena banyak masyarakat yang tak lagi menanggapnya dan terdesak oleh kesenian modern. Dulu, kesenian Betawi tersebut hidup karena dicukongi orang-orang non pribumi (Tionghoa) dan di kalangan pinggiran, kesenian Betawi ini ditopangi oleh orang pribumi yang berprofesi sebagai petani, pedagang, dan lain-lain. Kesenian ini bahkan juga pernah muncul di stasiun TV pada tahun 1970-an dengan membawa kesenian lenong sebagai acara utamanya.

Lambat laun kesenian Betawi ini mulai ditinggalkan. Banyak alasan yang menjadi penyebab mundurnya kesenian Betawi ini. Seperti dulu sempat ada pelarangan perayaan kesenian Betawi pada tahun 1950-an, kemudian pesatnya perkembangan Jakarta (hingga saat ini) yang menyebabkan para cukong Tionghoa pindah haluan, sementara di kalangan pinggiran (masyarakat asli) sudah banyak yang acuh untuk meneruskan kesenian Betawi ini. Jika seperti ini, apakah ke depannya kesenian Betawi ini akan benar-benar punah dan hanya menjadi sejarah.


3. Keunggulan

Artikel “Tradisi Betawi Alami Kemunduran” mengangkat tema dan isi yang sangat menarik, mengingat tradisi Betawi yang memang sudah sangat mengalami kemunduran dewasa ini. Penulis juga menyebutkan beberapa kesenian Betawi yang dahulu sangat populer di kalangan masyarakat, sehingga kita dapat mengetahui beberapa kesenian Betawi tersebut. Kemudian, penulis juga memaparkan bagaimana zaman-zaman keemasan kesenian Betawi ini sewaktu masih sangat populer dan menjadi hiburan rakyat nomor satu. Dengan membaca artikel ini, kita dapat mengetahui bagaimana kehidupan kesenian Betawi pada waktu kesenian ini menjadi hiburan yang pernah menempati tempat terhormat di kalangan masyarakat, hingga mengalami kemunduran pada masa-masa sekarang ini, dan menginformasikan bahwa kesenian Betawi ini merupakan kesenian asli warga Jakarta khususnya masyarakat asli Betawi itu sendiri.


4. Kelemahan

Pada pendeskripsian mengenai beberapa kebudayaan Betawi tersebut, penulis kurang menjelaskannya secara detil, sehingga kita tidak mengetahui semua kesenian tersebut. Penulis juga kurang mendeskripsikan bagaimana kehidupan masyarakat Betawi asli sewaktu zaman-zaman keemasan kesenian Betawi ini, sehingga kita hanya mengetahui sedikit informasi mengenai kehidupan masyarakat Betawi asli (pribumi), dikarenakan penulis lebih menitikberatkan pada kehidupan masyarakat Tionghoa yang dulu mencukongi tradisi Betawi ini, sehingga informasi mengenai masyarakat aslinya sangat kurang.


5. Pendapat Akhir

Artikel “Tradisi Betawi Alami Kemunduran” ini sangat perlu diangkat menjadi topik yang pantas untuk diperbincangkan. Mengingat kesenian ini merupakan warisan asli dari masyarakat Betawi asli yang pernah tinggal di Jakarta. Jika kita ingat, kesenian ini sangat populer pada zaman sebelum kemerdekaan, tahun 1970-an, 1980-an, bahkan tahun 1990-an. Ketika itu, terdapat stasiun TV yang menyiarkan salah satu kesenian dari kesenian Betawi ini, yaitu acara lenong. Bahkan, pada tahun 1990-an terdapat acara Lenong Rumpi yang memakai pakem-pakem dari kesenian lenong, meskipun dikemas dalam format yang berbeda (format acara TV) dari format lenong yang sebenarnya. Kesenian Betawi, yang dulu pernah menjadi hiburan nomor wahid di kalangan masyarakat Jakarta, dan menjadi sarana untuk menjalin hubungan kekerabatan antar warga, sekarang sudah termakan oleh zaman. Seni dari Barat menjadikan kesenian ini semakin terdesak dan semakin dilupakan dikarenakan masyarakat yang cepat bosan dengan pertunjukan yang berlarut-larut.

Mungkin, jika ditanyakan kepada kalangan anak muda Jakarta zaman sekarang: coba sebutkan beberapa kesenian Betawi? Pasti hanya sedikit yang masih benar-benar mengetahui kesenian-kesenian tersebut, atau mereka malah menjawab “tidak tahu”. Beberapa anak-anak muda zaman sekarang mungkin lebih memilih hiburan modern/kesenian modern seperti modern dance, break dance, dan lain sebagainya, jika dibandingkan kesenian tradisional seperti ondel-ondel dan tari cokek. Perlu adanya kerjasama antar masyarakat asli Betawi dan semua lembaga-lembaga yang bernaung di bawah Lembaga Kebudayaan Betawi, agar kesenian Betawi ini dapat dilestarikan dan bahkan dihidupkan lagi di zaman sekarang ini agar masyarakat lebih mengetahui mengenai kesenian asli warga Jakarta ini, dan juga agar benar-benar tidak punah dan dilupakan begitu saja. Semoga saja masih ada penerus-penerus yang akan menghidupkan kembali kesenian Betawi ini, warisan asli warga Betawi (Jakarta).


6. Lampiran


Sabtu, 22 Oktober 2011

TUGAS 2: BAHASA INDONESIA 1

Tugas softskill yang kedua ini mengenai; menganalisis kesalahan diksi yang terdapat pada sebuah tulisan/wacana. Dalam sebuah tulisan/wacana, pasti kita temukan kesalahan dalam penulisan, terutama kesalahan pada diksi ini. Kesalahan diksi tersebut dapat berupa; pemakaian kalimat yang tidak baku, kesalahan penulisan yang dapat membuat kesalahan nalar, penggunaan kalimat yang kurang efektif, dan penggunaan kata berpasangan yang tidak tepat. Berikut adalah contoh tulisan yang terdapat beberapa kesalahan diksi, dan analisis dari kesalahan tersebut untuk diperbaiki menjadi kalimat yang lebih benar.


TULISAN:

Sejarah Singkat PT Yokogawa Jepang

  • Kelahiran PT Yokogawa Jepang

Pada 1915 Tamisuke Yokogawa mendirikan sebuah institute penelitian listrik di Tokyo. Kemudian, pada 1955 institut ini dijadikan asisten tehnik untuk alat-alat industri oleh perusahaan Amerika Serikat Foxboro. Sehingga berkembang menjadi perusahaan besar bernama Yokogawa-Helett Packard.

Yokogawa adalah perusahaan yang mempasarkan centum, sistem kontrol proses distribusi, yang pertama di dunia dan mengalami perkembangan dengan pesat. Kehadirannya di Indonesia awalnya hanya merupakan kantor perwakilan saja namun seiring dengan pembangunan di Indonesia dan pasar dan konsumen yang semakin berkembang mendorong Yokogawa mendirikan perusahaan Yokogawa di Indonesia dengan nama PT Yokogawa Engineering Indosesia yang berdiri pada 1994 dengan bidang usaha jasa rekayasa sistim kontrol untuk industri dan jasa perbaikan serta perawatan.

Selanjutnya, PT Yokogawa Indonesia Enggineering memperluas bidang usahanya sebagai importer umum, distributor dan agen pemegang merk Yokogawa. Akibat perluasan tersebut, PT Yokogawa merubah namanya menjadi PT Yokogawa Indonesia. Sampai saat ini PT Yokogawa memiliki jumlah karyawan sebanyak 130 orang termasuk dua tenaga ahli asli dari jepang.

  • Visi Dan Misi PT Yokogawa Indonesia

Sebagai sebuah perusahaan besar, Yokogawa mentargetkan visi umum untuk dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui aktivitas yang luas. Sedangkan visi khusus perusahaan bertujuan mengkombinasikan antara pengabdian yang baik dengan keberanian dalam bermotivasi. Sementara itu misi PT Yokogawa yaitu:

- Menyediakan total solusi usaha kepada langganan untuk menunjang kebutuhan industri dengan mengoptimalkan kekuatan pengalaman Yokogawa secara menyeluruh dan fleksibel, disertai kwalitas enterprise technology solution.

- Meningkatkan keahlian tenaga-tenaga lokal sehingga menjadi perusahaan yang besar dan berkwalitas.

ANALISIS:

No.

Salah Diksi

Perbaikan

Alasan

1

Tamisuke Yokogawa mendirikan sebuah institute penelitian listrik di Tokyo

Tamisuke Yokogawa membuat sebuah institute penelitian listrik di Tokyo

Kata “mendirikan” dapat membuat kesalahan nalar

2

Asisten tehnik

Asisten teknik

Kata “tehnik” merupakan kata yang tidak baku

3

…...untuk alat-alat industri oleh perusahaan Amerika Serikat Foxboro. Sehingga berkembang….

…..untuk alat-alat industri oleh perusahaan Amerika Serikat Foxboro, sehingga berkembang….

Karena antara 2 kalimat tersebut sebenarnya masih saling berhubungan, sehingga penggunaan tanda titik, seharusnya diganti dengan tanda koma

4

Perusahaan yang mempasarkan

Perusahaan yang memasarkan

Kata “mempasarkan” menjadi tidak baku, karena awalan /p jika bertemu pembentuk awalan me- akan luluh

5

Kehadirannya di Indonesia awalnya hanya merupakan kantor perwakilan saja

Kehadirannya di Indonesia awalnya hanya merupakan kantor perwakilan

Kata “saja” pada akhir kalimat, membuat kalimat terkesan tidak efektif

6

Merupakan kantor perwakilan saja namun seiring dengan pembangunan di Indonesia dan pasar

Merupakan kantor perwakilan saja, tetapi seiring dengan pembangunan di Indonesia dan pasar

Kata “namun” tidak tepat jika digunakan pada tengah-tengah kalimat, dan harus menggunakan tanda koma untuk pemisah antar kalimat tersebut

7

Konsumen yang semakin berkembang mendorong Yokogawa mendirikan perusahaan Yokogawa di Indonesia

Konsumen yang semakin berkembang membuat Yokogawa mendirikan perusahaan Yokogawa di Indonesia

Kata “mendorong” dapat membuat kesalahan nalar

8

Bidang usaha jasa rekayasa sistim kontrol

Bidang usaha jasa rekayasa sistem kontrol

Kata “sistim” merupakan kata yang tidak baku

9

Importer umum

Importir umum

Kata “importer” merupakan kata yang tidak baku (karena importer adalah bahasa asing)

10

Merubah namanya

Mengubah namanya

Kata “merubah” menjadi tidak baku, karena awalan /u jika bertemu pembentuk awalan me- akan luluh (karena berasal dari kata "ubah", bukan "rubah")

11

Mentargetkan visi umum

Menargetkan visi umum

Kata “mentargetkan” menjadi tidak baku, karena awalan /t jika bertemu pembentuk awalan me- akan luluh

12

antara pengabdian yang baik dengan keberanian dalam bermotivasi

antara pengabdian yang baik dan keberanian dalam bermotivasi

Penggunaan kata “dengan” tidak tepat untuk kalimat berpasangan “antara…”

13

Disertai kwalitas

Disertai kualitas

Kata “kwalitas” merupakan kata yang tidak baku

14

Perusahaan yang besar dan berkwalitas

Perusahaan yang besar dan berkualitas

Kata “berkwalitas” merupakan kata yang tidak baku

Rabu, 05 Oktober 2011

Proses Kerja Layar pada iPhone


Output device merupakan suatu komponen komputer yang berfungsi tempat mengeluarkan hasil-hasil pengolahan yang dilakukan komputer. Output device ini sendiri dapat terdiri dari output yang menghasilkan informasi secara soft file dan output yang dapat menghasilkan informasi secara hard file. Adapun contoh dari output yang dihasilkan secara hard file adalh seperti hasil print, hasil laporan dari card punch, dsb. Dan contoh untuk output yang dihasilkan secara soft file adalah seperti hasil laporan yang kita buat, akan ditampilkan di monitor, ataupun alat-alat untuk display lainnya. Untuk dapat menghasilkan suatu output tersebut, membutuhkan suatu device yang sudah saya katakan di awal tadi. Untuk output hard file, yang paling sering/umum digunakan adalah printer. Untuk output secara soft file, contoh paling mudahnya adalah monitor. Yang akan saya jelaskan disini ialah mengenai device yang akan menghasilkan output secara soft file saja. Banyak sekali alat-alat untuk display secara soft file tersebut, contohnya seperti monitor komputer (yang jenisnya seperti LCD, CRT, dsb), monitor/layar pada alat elektronik seperti mp3, handphone, iPod, iPhone, smartphone, itu juga termasuk alat untuk display. Yang akan saya ambil contoh adalah layar pada iPhone, yang dimana iPhone tersebut menggunakan sistem layar sentuh. Sistem layar sentuh itu sendiri pun sebenarnya dapat dikategorikan sebagai device yang bisa digunakan untuk input dan untuk output/display, jadi mempunyai fungsi yang ganda. Selain unik dan menarik, layar sentuh dapat menghemat sejumlah area yang tidak perlu.

Mereka menyebut fitur multitouch yang membuatnya mudah dikontrol. Secara umum layar sentuh memiliki 3 komponen utama yaitu sensor sentuh, kontroler dan software driver. Layar sentuh sebagai perangkat input harus dikombinasikan dengan layar untuk dapat dikenali sebagai mekanisme input dengan sentuhan. Sensor sentuh merupakan panel kaca bening dengan permukaan yang responsif terhadap sentuhan. Panel sensor diletakkan pada layar sehingga area respon menutupi seluruh permukaan pada tampilan layar. Ada beberapa metode pada penerapan teknologi layar sentuh yang kini ada di pasaran yang masing-masing berbeda pada cara mendeteksi input sentuhan. Tetapi pada umumnya penggunaan sentuhan tersebut sebagai perubah aliran listrik atau sinyal. Perubahan voltase ini juga digunakan untuk membedakan lokasi dari sentuhan pada layar tersebut. Controller merupakan perangkat yang menghubungkan antara sensor dan pusat pemrosesan (CPU). Informasi yang diberikan dari sentuhan itu kemudian diterjemahkan oleh pusat pemrosesan data. Controller umumnya terpasang dibawah layar atau diletakkan pada wadah berupa plastik. Layar sentuhan tadi diintegrasikan dengan kabel ekstra dibelakang dari layar sentuh tadi. Controller khusus sebelumnya telah ada pada DVD player dan perangkat lainnya. Sedangkan ‘driver’ adalah software atau perangkat lunak dengan sistem yang memungkinkan layar sentuh tadi bekerja bersama-sama dengan pusat pemrosesan. Kemudian itu diterjemahkan dan dikirimkan ke controller.

Ø Bagaimana Layar Sentuh Mengenali Dimana Anda Menyentuh

Terdapat 3 sistem dasar yang digunakan untuk mengenali sentuhan seseorang yaitu resistive (yang bersifat menghambat), capacitive (bersifat menyimpan) dan surface acoustic wave (gelombang akustik permukaan)

1. Resistive system: adalah suatu sistem yang terdiri dari panel kaca biasa yang ditutupi dengan konduktor dan sebuah lapisan resistive metalik. Kedua layer akan terpisah dengan ‘spacer’, dan lapisan tahan goresan yang diletakkan pada bagian atas permukaannya. Arus listrik akan mengalir melalui 2 lapisan ini ketika proses monitoring terjadi. Ketika pengguna menyentuh layar, kedua lapisan membuat hubungan pada titik tersebut. Perubahan listrik tersebut akan dicatat dan dikoordinatkan sebagai titik dari kontak dan dikalkulasi oleh prosesor. Ketika koordinat diketahui, sebuah driver menerjemahkan menjadi sesuatu yang dapat dimengerti oleh prosesor atau operating system yang digunakan.

2. Capacitive system: sistem ini terdiri dari lapisan yang berisi simpanan muatan listrik yang diletakkan pada panel kaca layar. Ketika pengguna menyentuh layar dengan jarinya, beberapa muatan listrik ditransfer ke pengguna sehingga muatan pada lapisan capacitive menurun. Penurunan ini diukur oleh rangkaian elektronik pada setiap sudut dari layar. Satu keuntungan dari system capasitive ini bahwa ia mentransmisi hampir 90 persen dari cahaya yang terdapat pada layar. Jadi resistive system hanya mentransmisi sekitar 75 persen. Ini membuat capacitive system menghasilkan gambar lebih jelas dari pada resistive system.

3. Surface acoustic wave system: sistem ini menempatkan 2 buah ‘transducers’ (satu pengirim dan satunya penerima) diletakkan pada posisi aksis x dan y layar. Pada layar juga diletakkan ‘reflectors’ yang merefleksikan pengiriman sinyal dari satu transducer ke transducer lainnya. Transducer penerima mampu menjelaskan bila terjadi tabrakan ketika sentuhan terjadi dan menjelaskan posisi tabrakan tersebut terjadi.

Pengaturan dengan gelombang ini tidak memiliki lapisan metalik pada layar, sehingga memungkinkan pengiriman cahaya 100 persen dan menghasilkan gambar yang sempurna jelasnya. Ini membuat sistem ‘surface acoustic wave’ menjadi sistem terbaik dalam menampilkan gambar detil. Wilayah lain yang berbeda akan dikenali sebagai daerah yang disentuh. Sistem ‘resistive’ akan mengenali sentuhan sepanjang dua lapisan terjadi kontak/hubungan, yang berarti tidak menjadi masalah bila Anda menekan layar apakah menggunakan jari atau stylus karet. Sistem ‘capacitive’ harus menggunakan inputan yang bersifat menghantar, yaitu jari Anda agar dikenali sebagai sentuhan. Sedangkan sistem ‘surface acoustic wave’ seperti halnya sistem resistive yang memungkinkan Anda menyentuh menggunakan bermacam benda. Sejauh ini, sistem ‘resistive’ merupakan sistem dengan biaya termurah dalam proses pembuatannya namun paling mudah rusak bila menggunakan benda tajam ketika menyentuhnya.


Ø Sistem Multi Touch iPhone

iPhone menggunakan sebuah mekanisme inerface baru dari teknologi sentuh yang ada sebelumnya. Mereka menyebutnya multitouch. Layar yang sensitif terhadap sentuhan diliputi sebuah lapisan layar dengan material ‘capasitive’. Bagaimanapun kapasitor pada ponsel iPhone diatur untuk sebuah sistem koordinat. Sirkuit yang dibuat dapat merasakan perubahan dari setiap titik pada semua grid yang ada. Dengan kata lain, setiap titik pada grid diatur sedemikian rupa sehingga memiliki sinyal sendiri ketika disentuh dan menyambungkan sinyal tersebut ke prosesor. Ini membuat ponsel dapat membedakan lokasi dan pergerakan secara terus menerus dari sentuhan yang dilakukan pada multi lokasi. Karena menggantungkan diri pada material ‘capasitive’ ini, ponsel iPhone hanya dapat bekerja dengan sentuhan ujung jari Anda. Artinya tidak akan bekerja bila Anda menggunakan stylus atau menggunakan sarung tangan anti penghantar (non-conductive).



Layar sentuh iPhone’s melakukan pendeteksian sentuhan melalui satu atau dua metode. Yang pertama disebut ‘mutual capacitance’ sedangkan yang lainnya disebut ‘self capacitance’. Dengan ‘mutual capacitance’ ini, sirkuit ‘capacitive’ membutuhkan 2 material lapisan yang berbeda. Pertama tempat untuk jalur-jalur yang membawa arus, kedua tempat untuk jalur sensor yang mendeteksi isyarat arus. ‘Self capacitance’ menggunakan sebuah lapisan elektroda individual yang menghubungkannya dengan sirkuit ‘sensor capacitance’. Kedua pengaturan ini akan mengirimkan data sebagai denyutan elektrik ke prosesor. Selanjutnya prosesor akan memproses inputan tersebut dengan menggunakan software dan menginterpretasikan data tersebut dan mengolahnya menjadi perintah.