Jika kita berbicara mengenai soft skill, khususnya untuk kalangan mahasiswa, soft skill merupakan suatu kemampuan yang harus di asah untuk kepentingan personal masing-masing mahasiswa. Mengapa keterampilan soft skill Mahasiswa harus di asah ? karena jenjang selanjutnya adalah dunia kerja. Ya, setelah para Mahasiswa lulus, maka mereka akan memasuki dunia baru, dimana dalam dunia yang baru tersebut tidak hanya dibutuhkan kemampuan akademik dan teori yang tinggi, tapi yang lebih penting lagi adalah kemampuan bersosialisasi dengan sesama pada lingkungan kerja tersebut, dan kemampuan personal yang mumpuni. Jika dalam dunia kerja kemampuan bersosialisasi kita kurang, maka kita akan susah untuk masuk ke dalam lingkaran tersebut, karena sebenarnya yang kita perlukan adalah koneksi, koneksi, dan koneksi. Semakin banyak koneksi yang kita jalin, maka jalan kesuksesan dalam dunia kerja tersebut akan terbuka lebar. Ada baiknya kita ketahui apa sebenarnya makna dibalik soft skill tersebut, dan mengapa soft skill adalah hal yang paling dibutuhkan ? akan kita bahas secara jelas.
Jika kemampuan soft skill ini kita asah dan perlahan-perlahan kita latih, maka kita tidak akan canggung untuk menghadapi “dunia yang sebenarnya” yaitu dunia kerja, dimana merupakan dunia yang penuh dengan persaingan yang ketat untuk dapat masuk ke dunia kerja tersebut. Kemampuan ini sebenarnya dapat kita asah, dan waktu yang baik untuk mengasah kemampuan ini adalah semasa kita masih mengenyam pendidikan formal (sekolah atau kuliah). Dengan berorganisasi selama masa sekolah, maka kemampuan-kemampuan yang sudah dituliskan sebelumnya akan kita dapatkan. Membutuhkan usaha yang keras untuk mendapatkan kemampuan ini, karena kelemahan di bidang soft skill merupakan karakter yang biasanya sudah melekat pada diri seseorang, meskipun tidak semua orang seperti itu. Setelah semakin terasah, dan soft skill kita bahkan setara dengan kemampuan kognitif maupun psikomotor, sudah pasti jenjang karir yang tinggi dan bisnis kita di masa depan yang akan meluas tidak sulit diwujudkan.
Soft skill adalah sesuatu yang tak kasat mata / imajiner / abstrak. Soft skill tidak dipelajari secara langsung baik di sekolah maupun lingkungan universitas. Sulit untuk mengukur kemampuan soft skill seseorang, karena berbeda dengan kemampuan akademis (hard skill) yang dapat dilihat dari luar dan di takar seberapa kemampuannya. Pada umumnya, manusia adalah makhluk yang subyektif. Disadari atau tidak, setiap yang manusia ambil pasti di dasari dan dipengaruhi oleh faktor emosional yang ada dalam diri kita. Misalkan, kita sedang mengerjakan sesuatu dan kemudian kita kehilangan konsentrasi pada saat mengerjakan sesuatu tersebut, karena memikirkan sesuatu atau apapun yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pekerjaan kita itu. Itulah dia, dimana sebenarnya soft skill kita sedang mempengaruhi hard skill (aktivitas tersebut). Faktor emosional itu lah yang disebut sebagai soft skill. Terdapat dua jenis keterampilan dalam softskill, yaitu inter-personal skill dan intra-personal skill. Inter-personal skill merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain, contohnya kemampuan bersosialisasi kita dengan orang lain seperti yang sudah disebutkan diatas, kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan untuk memotivasi, kemampuan kepemimpinan, kemampuan mempresentasikan suatu hal, dan kemampuan negosiasi. Sedangkan intra-personal skill merupakan keterampilan dalam mengatur diri kita sendiri. Contohnya adalah bagaimana kita memanajemen waktu kita, memanajemen / mengontrol emosi kita dengan baik, penuntutan perubahan karakter, dan yang paling penting adalah dapat menentukan tujuan hidup kita ke depan. Jika digambarkan secara persentase, akan terlihat seberapa dibutuhkan soft skill tersebut:
KEMAMPUAN | PERSENTASE |
Finansial | 10 % |
Kemampuan dibidangnya | 20 % |
Networking | 30 % |
Softskill | 40 % |
Berdasarkan tabel persentase di atas, terlihat bahwa yang menjadi faktor yang memberi kontribusi keberhasilan dalam dunia kerja adalah soft skill. Seperti yang telah dikatakan di atas, memang yang dilihat pertama kali saat kita akan memasuki dunia kerja adalah hard skill kita. Nilai akademik (hard skill) menjadi prioritas utama dalam pemilihan karyawan baru yang akan masuk ke dalam lingkungan kerja tersebut. Setelah itu, baru akan di lihat soft skill kita, apakah kemampuan kita membangun relasi baik atau berkomunikasi baik atau tidak. Jika tidak, maka akan dijadikan pertimbangan yang sulit, apakah kita dapat masuk ke dalam lingkungan kerja tersebut. Meskipun kita sudah berhasil masuk ke dalam lingkungan kerja, jika soft skill kita tidak pernah ditingkatkan atau bahkan soft skill kita masih “0”, maka yang terjadi adalah kita tidak akan pernah berkembang dalam lingkungan kerja tersebut dan akan susah membangun koneksi antara sesama pekerja. Jika hal ini terjadi, maka keberhasilan kita di lingkungan kerja (untuk ke depannya) akan susah untuk didapatkan. Dengan kata lain, KEBERHASILAN = DAPAT MEMBANGUN BANYAK KONEKSI (SOFT SKILL YANG TINGGI), itulah inti dari pentingnya soft skill ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar