Pages

Selasa, 05 Juni 2012

Wabah Tomcat yang Sempat Meresahkan Warga


       Belum lama ini, terdapat suatu topik yang kembali menjadi perbincangan hangat. Jika kita mendengar kata Tomcat, untuk sebagian orang akan berpikir bahwa nama tersebut adalah nama salah satu pesawat tempur F-14. Namun, apakan yang menjadi perbincangan hangat tersebut adalah mengenai pesawat tempur ini ? tentu tidak. Topik yang satu ini adalah mengenai seputar dunia hewan, yaitu serangga. Ya, Tomcat disini adalah serangga. Lebih tepatnya adalah serangga yang sebenarnya merupakan sahabat bagi para petani karena membantu mengusir hama wereng yang biasa merusak tanaman-tanaman. Yang menjadi tempat tinggal Tomcat ini adalah pepohonan atan tempat lembab. Di Indonesia, Tomcat khususnya banyak ditemukan di Jawa Timur, yaitu Surabaya. Namun, dikarenakan faktor keseimbangan alam yaitu migrasi wilayah dan cuaca ekstrim yang juga menjadi munculnya populasi hewan tertentu, dan migrasi yang bisa melalui hembusan angin jangkauan penyebaran Tomcat ini bisa lebih jauh hingga puluhan kilometer. Akibatnya, penyebaran Tomcat kini sudah mencapai Jawa Tengah, Jawa Barat dan di beberapa bagian DKI Jakarta.


     Tomcat adalah serangga yang cukup beracun. Efek dari racun ini bisa sangat menyakitkan di kulit dan beberapa bagian tubuh manusia. Biarpun efek racun ini tidak mematikan, tetapi serangannya dapat menimbulkan kecemasan juga di kalangan Masyarakat. Serangga Tomcat disebut pula Rove Beetle, “Kumbang Rove” atau “Paederus littoralis” atau lebih dikenali juga dengan nama daerah Semut Semai, Semut Kayap atau Charlie di Indonesia, adalah kelompok utama dari hewan beruas atau Arthropoda yang termasuk dalam keluarga besar Kumbang Staphylinidae, terutama dibedakan oleh panjang pendeknya penutup pelindung sayap (”sayap berlapis”) yang meninggalkan lebih dari setengah dari perut mereka terbuka. Dengan lebih dari 46.000 spesies dalam ribuan generasi, kelompok ini adalah keluarga kedua terbesar kumbang setelah Curculionidae atau kumbang sebenarnya. Serangga ini adalah termasuk kelompok kuno, dengan fosil serangga tomcat diketahui dari Jaman Triassic atau pemusnahan Mahluk Hidup di Bumi, 200 juta tahun lalu. Serangga Paederus saat ini terdapat lebih dari 600 spesies dan distribusi di semua benua kecuali Antartika. Spesies di negara Amerika Selatan dikenal dengan nama berbeda seperti bicho de Fuego, Pito, Poto atau podó. Berbagai wabah dermatitis dikaitkan dengan kumbang Paederus telah dilaporkan di Turki Selatan, Amazone, Afrika Tengah, Okinawa, dan India. Suatu keluarga kumbang yang besar, terdapat variasi besar di antara spesies.

       Karakteristik khusus serangga Tomcat adalah cara terbang yang tidak seperti serangga lainnya. Tomcat terbang dengan tubuh yang “berdiri”, tidak menelungkup. Sayapnya pun tidak menutupi seluruh badannya, berbeda dengan serangga yang biasa kita temui. Ukuran berkisar antara 1 hingga 35 mm (1,5 inci), dengan sebagian besar di kisaran 2-8 mm, dan bentuk umumnya memanjang, dengan beberapa serangga tomcat yang berbentuk bulat telur. Serangga Dewasa Tomcat biasanya panjang 7 sampai 10mm dan lebar 0,5 sampai 1mm. Mereka memiliki kepala hitam, perut bagian bawah, elytra atau struktur meliputi sayap, dada atau perut berwarna merah. Badannya berwarna kuning gelap di bagian atas, bawah abdomen dan kepala berwarna gelap. Pada antena kumbang biasanya 11 tersegmentasi dan filiform, dengan clubbing moderat dalam beberapa generasi kumbang. Hal inilah yang membuat Masyarakat memberikan nama alias pada serangga ini, yaitu Tomcat dikarenakan bentuk tubuhnya yang sekilas mirip dengan pesawat tempur Tomcat F-14, ditambah serangga ini juga memiliki cara terbang yang unik seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Biasanya, kumbang ini terlihat merangkak di kawasan sekeliling dengan menyembunyikan sayapnya dan dalam sekali pandang ia lebih menyerupai semut. Apabila diganggu kumbang ini akan menaikkan bagian perut supaya kelihatan seperti kala jengking untuk menakutkan musuh. Klasifikasi penggolongan dan penamaan ilmiah Tomcat termasuk termasuk dalam kelompok besar Animalia golongan phylum berjenis arthropoda. Tomcat termasuk klas insecta berjenis ordo Coleoptera dengan nama famili Staphylinidae san subfamily Paederinae bergenus Paederus atau Fabricius, 1775.

       Tomcat tidak mengigit ataupun menyengat. Tomcat akan mengeluarkan cairan otomatis bila bersentuhan atau berbenturan dengan kulit manusia. Gawatnya, Tomcat juga akan mengeluarkan cairan racunnya ini pada benda-benda seperti baju, handuk, atau benda-benda lainnya. Meski tak mengigit, serangga ini juga punya cairan racun yang berbahaya di dalam tubuh (kecuali sayap), toxin hemolim. Cairan hemolim atau toksin ini disebut sebagai ‘paederin’:(C24 H43 O9 N). Pada jenis serangga ini cairan yang diduga lebih kuat dari bisa ular kobra. Pembuatan paederin sebagian besar terbatas dihasilkan oleh serangga betina. Penelitian terkahir telah menunjukkan bahwa produksi paederin bergantung pada kegiatan sebuah endosimbion dari spesies Pseudomonas spesies dalam tubuh serangga tersebut. Paederin adalah zat menyebabkan bengkak hebat, dan menyebabkan reaksi pada kulit sekitar 24 jam setelah kontak. Bila racunnya mengenai kulit manusia, maka akan terlihat seperti bekas terbakar lalu mengalami pembengkakan. Untungnya, racun ini tidak mematikan, tetapi tetap memberikan rasa sakit yang luar biasa.


       Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa Tomcat bisa tiba-tiba menyerang manusia ? seperti yang sudah katakan di awal, bahwa Tomcat ini merupakan sahabat para petani untuk memberantas hama tanaman seperti hama wereng dan yang lainnya. Mungkin ada beberapa aktivitas manusia yang membuat serangga ini terganggu, sehingga serangga ini mengeluarkan semacam self defense mechanism atau pertahanan diri yaitu dengan mengeluarkan racunnya. Jadi, jika misalkan kita tiba-tiba dihinggapi oleh Tomcat di bagian kulit tertentu, ada baiknya tidak langsung memukul serangga tersebut. Karena, justru tindakan reflek memukul itu akan membuat Tomcat mengeluarkan racunnya yang bisa mengenai kulit kita. Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah dengan gerakan menyapu dengan tahan atau pelindung apapun, kita singkirkan Tomcat tersebut pada bagian tubuh kita dengan perlahan, agar serangga tersebut tidak merasakan ancaman yang membuatnya mengeluarkan racunnya.


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar