Pages

Selasa, 08 Maret 2011

TUGAS 4 : TEORI ORGANISASI UMUM 2

1. Pengertian pasar

2. Jenis-jenis pasar

3. Metode perhitungan pendapatan nasional

4. Masalah perhitungan pendapatan nasional

5. APBN 2010


JAWABAN


1. Pasar, sebagaimana kita ketahui merupakan tempat dimana konsumen memperoleh barang/jasa. Di pasar dapat kita temukan cukup banyak produsen menawarkan barang/jasa. Kita pergi ke pasar tentu memiliki tujuan ingin memperoleh barang/jasa agar kebutuhan kita terpenuhi. Dengan demikian, dalam pandangan produsen, pasar adalah tempat untuk menawarkan produk, baik berupa barang/jasa. Namun, dari segi konsumen, pasar diartikan berbeda, yaitu pasar merupakan tempat diperolehnya barang/jasa yang dibutuhkan konsumen. Dapat diambil kesimpulan berdasarkan dua pengertian berbeda dari pasar tersebut, disimpulkan pasar adalah suatu mekanisme yang mempertemukan pembeli (konsumen) dengan penjual (produsen) sehingga bisa berinteraksi untuk membentuk suatu kesepakatan harga jual.

2. Jika kita berbicara mengenai jenis-jenis pasar yang ada dalam lingkungan, pasti kita akan langsung mengacu dengan yang namanya struktur pasar. Struktur pasar merupakan keadaan penting suatu pasar, misalnya jumlah perusahaan, keseragaman produk antarperusahaan, kemudahan keluar-masuk pasar, dan bentuk persaingan. Struktur pasar dapat dibagi menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna, berikutnya akan saya jelaskan mengenai dua jenis struktur pasar ini.

a) Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Market Competition) -> merupakan suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran yang ditandai oleh jumlah produsen dan konsumen sangat banyak dan hampir tidak terbatas. Ciri-ciri pokoknya adalah:

· Banyak penjual (perusahaan) dan pembeli

· Produk-produk homogen

· Pasar yang bebas dimasuki dan ditinggalkan

· Konsumen mengetahui kondisi pasar

· Faktor-faktor produksi bergerak bebas

· Tidak ada campur tangan pemerintah

b) Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Market Competition) -> merupakan pasar yang jumlah penjual dan pembeli tidak sebanding atau tidak seimbang. Kemungkinan yang terjadi adalah pasar dikuasai oleh suatu penjual atau beberapa penjual, sedangkan pembelinya juga satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar. Ada beberapa bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna ini :

· Monopoli -> suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran yang ditandai oleh hanya ada satu penjual/produsen di pasar berhadapan dengan permintaan seluruh pembeli/konsumen. Contohnya seperti perusahaan INTEL yang memegang monopoli dalam pasar prosessor komputer.

· Oligopoli (duopoli) -> suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar. Contohnya adalah pasar air minum dalam kemasan adalah pasar oligopoly dengan AQUA sebagai pemimpin pasar. Pasar Oligopoli ini dibagi lagi menjadi dua macam :

o Oligopoli murni -> ditandai dengan beberapa perusahaan menjual produk homogen

o Oligopoli dengan pembedaan -> ditandai dengan beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan

· Monopolistik -> suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual/produsen yang menawarkan barang yang sama, namun masing-masing memiliki ciri-ciri khusus.

· Monopsoni -> suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh satu orang/badan/lembaga pembeli dengan penawaran dari sejumlah penjual/produsen. Misalnya, pembeli tiang listrik dikuasai oleh perusahaan listrik Negara.

· Oligoponi -> suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh lebih dari dua orang pembeli dengan penawaran dari sejumlah penjual/produsen.

3. Metode perhitungan pendapatan Nasional yakni :

· Metode Produksi (Production Approach) -> Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu.

Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]


· Metode Pendapatan (Income Approach) -> Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik faktor produksi adalam suatu negara selama satu periode.

Y = r + w + i + p


· Metode Pengeluaran (Expenditure Approach) -> Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.

Y = C + I + G + (X – M)


4. Dalam perhitungan pendapatan nasional, tentu terdapat masalah-masalah yang mungkin akan terjadi, terutama di Indonesia. Masalah-masalah yang kelak dapat terjadi tersebut yakni :

· Ketersediaan data dan informasi, karena tidak semua kegiatan ekonomi terdokumentasi dengan baik.

· Pemilihan kegiatan produksi yang termasuk dalam perhitungan. Sebagai contoh adalah kegiatan produksi dalam rumah tangga seperti mencuci dan memasak, menanam palawijo untuk konsumsi pribadi, kegiatan yang menyalahi hukum seperti transaksi jual beli obat terlarang dan prostitusi, serta tunjangan yang tidak berupa uang, tidak termasuk dalam perhitungan pendapatan nasional.

· Penghitungan dua kali seringkali terjadi ketika bahan yang sama dikonsumsi oleh orang yang berbeda. Misalnya gula dan tepung yang dibeli oleh ibu rumah tangga dapat dianggap sebagai barang jadi, namun jika bahan tersebut dibeli oleh bakery shop, maka dianggap sebagai barang setengah jadi. Apabila nilai produksi tepung dan gula dimasukkan dalam perhitungan produksi roti/kue, maka akan terjadi perhitungan dua kali.

· Penentuan harga barang yang berlaku, karena tidak semua tempat menggunakan harga yang sama, bergantung pada lokasi, musim, harga dollar, dan lain sebagainya.

· Investasi bruto dan investasi neto, dimana terdapat perbedaan akibat depresiasi, terutama untuk menghitung investasi yang dilakukan oleh negara.

· Informasi kenaikan harga barang membutuhkan informasi indeks harga. Penentuan indeks harga itu sendiri memiliki beberapa masalah, seperti penentuan barang yang akan digunakan dalam perhitungan.

5. Proyeksi perekonomian nasional pada tahun 2010 akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, seberapa dalam dan lama krisis perekonomian global akan berlangsung. Kedua, efektifitas kerjasama global dalam mengatasi krisis dunia, yaitu dengan:

· membersihkan toxic asset/pinjaman bermasalah di perbankan dan mengembalikan fungsi bank.

· melakukan rekapitulasi/ penambahan modal pada lembaga keuangan/perbankan.

· memperbaiki regulasi sektor keuangan (hedge fund, off balance sheet, produk derivatif, standar akuntansi, dan tax heavens).

· kebijakan stimulus fiskal yang dilakukan negaranegara di dunia.

· penambahan alokasi pendanaan mitigasi krisis ke negara-negara berkembang serta menambah modal lembaga keuangan internasional (IFIs).


Ketiga, efektivitas langkah-langkah kebijakan yang ditempuh Pemerintah untuk mengatasi dan memulihkan perekonomian nasional pada tahun 2009 dan 2010. Berdasarkan pada prediksi perkembangan krisis perekonomian dunia pada tahun 2009 serta pemulihan di tahun 2010, asumsi ekonomi makro Indonesia dalam tahun 2010 adalah sebagai berikut. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 sekitar 5,5 persen. Sasaran tersebut didukung oleh perkiraan kenaikan konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Impor barang dan jasa juga meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas produksi dan pendapatan masyarakat yang mendorong peningkatan impor bahan baku, barang modal serta kebutuhan konsumsi domestik.

Rincian asumsi ekonomi makro tahun 2010 sebagai dasar penyusunan pagu indikatif dapat dilihat pada tabel :



sasaran utama penyusunan APBN 2010 adalah mengurangi jumlah penduduk miskin menjadi sekitar 12 - 13,5 persen dan mengurangi tingkat pengangguran menjadi sekitar 8 persen dalam pada 2010. Dengan memperkirakan terjadi perbaikan perekonomian dunia dalam tahun 2010, serta dalam rangka mendukung sasaran utama mengurangi jumlah penduduk miskin, maka RAPBN 2010 direncanakan akan berada pada tingkat defisit 1,6 persen terhadap PDB.

Kebijakan alokasi dalam APBN 2010 dilakukan Pemerintah terutama melalui pengalokasian anggaran belanja negara dalam penyediaan barang dan jasa secara langsung guna mendukung program-program pembangunan yang telah ditetapkan dalam RKP 2010. Hal tersebut ditempuh antara lain dalam bentuk pengeluaran untuk bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pertumbuhan pertanian, perikanan, perkebunan, pertahanan dan keamanan, serta pengeluaran untuk transfer ke daerah.

Guna mendukung strategi pembangunan tahun 2010, yaitu peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengurangan kemiskinan, kebijakan pengalokasian pengeluaran di bidang pendidikan akan difokuskan pada:

· peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun yang merata.

· peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah dan tinggi.

· peningkatan kualitas dan revelansi pendidikan nonformal, serta.

· peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan pendidik.

Untuk bidang kesehatan, pembangunan difokuskan pada:

· peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan,

· percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat dan pengendalian penyakit,

· peningkatan ketersediaan dan mutu obat dan tenaga kesehatan

· peningkatan jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, dan pulau terdalam.

Pengalokasian melalui pengeluaran untuk infrastruktur antara lain dilakukan dalam bentuk:

· dukungan infrastruktur bagi peningkatan daya saing sektor riil.

· peningkatan investasi infrastruktur melalui kerja sama Pemerintah dan swasta.

· peningkatan pelayanan infrastruktur sesuai standar pelayanan minimum (SPM).

Pengalokasian APBN untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi diantaranya melalui:

· peningkatan daya tarik investasi,

· penguatan daya saing ekspor dan pariwisata,

· revitalisasi industri manufaktur,

· revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan,

· peningkatan produktivitas dan kompetensi tenaga kerja, serta

· peningkatan produktivitas dan akses usaha kecil dan menengah (UKM) kepada sumber daya produktif.

Kebijakan alokasi anggaran juga dilakukan melalui peningkatan anggaran operasional, pemeliharaan dan pengadaan alutsista dalam rangka peningkatan kemampuan pertahanan dan penguatan industri strategis pertahanan. Melalui transfer ke daerah, kebijakan alokasi anggaran diarahkan terutama untuk:

· mendukung kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan nasional yang menjadi urusan daerah.

· meningkatkan aksesibilitas publik terhadap prasarana dan sarana dasar di daerah.

· meningkatkan daya saing daerah melalui pembangunan infrastruktur.

Berikut akan saya lampirkan ringkasan dari APBN 2010. Sumber berdasarkan dari DEPARTEMEN KEUANGAN :



1 komentar: