Pages

Sabtu, 13 November 2010

ORGANISASI INFORMAL

Dapat juga disebut sebagai refleksi dari organisasi formal. Meskipun dalam penerapannya mempunyai perbedaan yang mencolok antara organisasi informal dan yang formal. Perbedaannya meliputi :

· Hubungan-hubungan antar personal -> dalam organisasi formal hubungan antar personal seolah ditentukan, sedangkan pada organisasi informal hubungan antar personal cenderung bebas dan tidak terikat.

· Kepemimpinan -> pada organisasi formal, seorang pemimpin sudah ditetapkan. Sedangkan pada organisasi informal, seorang pemimpin dipilih.

· Pengendalian dan keperilakuan -> pada organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui balas jasa dan hukuman. Sedangkan pada organisasi informal dengan cara pemenuhan kebutuhan

· Ketergantungan -> berdasarkan pengendalian keperilakuan di atas, pada organisasi formal lebih tergantung karena berdasarkan balas jasa dan hukuman, daripada organisasi informal.

· Organisasi informal merupakan agen kontrol sosial, dan pada organisasi formal
biasanya aturan-aturan mengenai kontrol sosial tersebut tidak lengkap atau tidak
diatur.

· Organisasi informal memiliki sistem status dan komunikasi yang khusus, dan
tidak selalu berasal dari sistem formal.


Organisasi informal muncul dari respons terhadap kebutuhan sosial sebagai kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain. Determinan penting yang memunculkan organisasi informal menurut Scott (1993) adalah lokasi, pekerjaan, kepentingan, dan isu-isu khusus (special issues). Organisasi informal pada struktur organisasi tidak akan terlihat, tapi akan selalu mengikuti keberadaan organisasi formal (karena disebut juga “refleksi organisasi formal”). Organisasi informal ini keberadaannya tidak direncanakan dan terjadi secara tidak sadar tanpa berdasarkan dengan wewenang formal pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan bersama. Organisasi informal ini terjadi karena adanya komunikasi antar sesama anggota yang dengan cepat menyebarkan informasi melalui desas desus dari mulut ke mulut. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.

Pada umumnya di dalam suatu organisasi formal disamping terdapat kelompok-kelompok formal juga terdapat kelompok-kelompok informal. Menurut jenisnya kelompok informal ini dapat dibedakan ke dalam:

· Horizontal Cliques

Yaitu kelompok informal yang keanggotaannya terdiri dari orang-orang yang berada pada tingkatan manajemen yang sama dan bekerja dalam bidang yang sama.

· Vertical Cliques

Yaitu kelompok informal yang keanggotaannya terdiri dari orang-orang yang berada pada tingkatan manajemen yang berbeda-beda, akan tetapi dalam suatu bidang yang sama.

· Random Cliques

Yaitu kelompok informal yang keanggotaannya terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai tingkatan manajemen dan yang berasal dari berbagai bidang.


Salah satu contoh mudah dari organisasi informal ini adalah Arisan. Arisan merupakan kelompok orang yang mengumpul uang secara teratur pada tiap-tiap periode tertentu. Setelah uang terkumpul, salah satu dari anggota kelompok akan keluar sebagai pemenang. Penentuan pemenang biasanya dilakukan dengan jalan pengundian, namun ada juga kelompok arisan yang menentukan pemenang dengan perjanjian. Di Indonesia, dalam budaya arisan, setiap kali salah satu anggota memenangkan uang pada pengundian, pemenang tersebut memiliki kewajiban untuk menggelar pertemuan pada periode berikutnya arisan akan diadakan. Arisan beroperasi di luar ekonomi formal sebagai sistem lain untuk menyimpan uang, namun kegiatan ini juga dimaksudkan untuk kegiatan pertemuan yang memiliki unsur "paksa" karena anggota diharuskan membayar dan datang setiap kali undian akan dilaksanakan. Karena hal yang demikian, maka arisan dapat dikategorikan dalam organisasi informal karena bekerja diluar sektor formal (dalam hal ini, ekonomi formal).

Dalam banyak hal, organisasi informal membantu organisasi formal. Sehingga, suatu organisasi formal akan mengalami kendala jika tidak ada organisasi informal. Berdasarkan hal tersebut, maka organisasi informal memiliki manfaat yaitu :

· Sebagai pendukung tujuan organisasi

· Sebagai alat komunikasi tambahan

· Sebagai alat kebutuhan sosial

· Dapat membantu manajer yang kurang mampu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar