Pages

Minggu, 10 Juni 2012

TUGAS 4: BAHASA INDONESIA 2 (LAPORAN BUKU)


Judul Buku : Goosebumps: Deep Trouble (Original) / Goosebumps: Masalah besar
Penulis : R.L. Stine
Penerbit : Scholastic Publishing (United States) / PT Gramedia Pustaka Utama (Indonesia)
Tahun Terbit : 1994 (United States) / 1995 (Indonesia)
Tebal Buku : 117 (United States) / 144 (Indonesia)
Genre : Anak-anak, Thriller


1) PENDAHULUAN
Buku berseri Goosebumps tentunya sudah tidak asing lagi di telinga semua Masyarakat dunia, salah satunya di Indonesia. Buku yang berasal dari Amerika Serikat ini merupakan buku berseri yang mengambil tema horror, thriller dan cerita anak-anak di beberapa serinya. Sangat terkenal di kalangan anak-anak maupun remaja pada waktu pertama kali diterbitkan. Menceritakan mengenai sebuah petualangan seseorang atau beberapa karakter di dalam buku tersebut, dimana petualangan yang akan dialami biasanya merupakan petualangan yang menyeramkan, horror, thriller psychological atau cerita yang sebenarnya hanya ada dalam dongeng (anak-anak). Salah satu dari buku berseri Goosebumps yang saya miliki adalah buku seri ke 19, yaitu Deep Trouble / Masalah Besar. Sebenarnya masih banyak buku seri yang lebih terkenal dari seri ke 19 ini. Namun, ada satu ciri tersendiri dari buku seri ke 19 ini dibandingkan seri yang lainnya, yaitu mengambil tema yang berbeda dengan tema yang biasa digunakan dalam buku seri lainnya (lebih cenderung horror).

2) RINGKASAN BUKU
    Buku Goosebumps seri ke 19 berjudul  Masalah Besar ini menceritakan mengenai William Deep Jr. (Billy), bersama adiknya Sheena, dan Paman mereka berdua yaitu George Deep (biasa dipanggil Dr. D). Paman mereka merupakan seorang ilmuan ahli biologi kelautan terkemuka. Saat itu Billy dan Sheena sedang berlibur musim panas dan mengunjungi Dr. D. Dr. D tinggal di sebuah kapal yang sekaligus berfungsi sebagai labotarium untuk penilitiannya. Kapal tersebut diberi nama Cassandra. Di kapal tersebut terdapat asisten Dr. D bernama Alexander, seseorang yang bertubuh tinggi kekar, dan merupakan seorang mahasiswa. Saat itu mereka semua sedang berada di sebuah pulau kecil bernama Ilandra, yang terletak di laut Karibia. Sementara Dr. D sibuk melakukan penelitian, Billy dan Sheena banyak menghabiskan waktu dengan berenang di laut. 
    Di perairan tersebut terdapat sebuah karang bernama Clamshell Reef yang merupakan gosong karang merah yang memanjang beberapa ratus meter dari tempat kapal mereka bersandar. Di antara gosong karang tersebut terdapat sebuah laguna yang indah. Rasa ingin tahu yang tinggi dari Billy untuk mengamati laguna tersebut lebih dekat, membuat Dr. D melarangnya karena di sekitar teritorial tersebut terdapat kawanan ikan hiu yng berbahaya. Namun, Billy tetap pergi ke gosong karang tersebut karena saking penasarannya melihat laguna yang sangat indah tersebut. Saat Billy sedang berenang mendekati gosong karang tersebut, terdapat sesuatu yang mencengkram kakinya. Ternyata yang mencengkramnya adalah seekor gurita raksasa yang Billy sebut monster laut. Billy menjadi panik dan berteriak minta tolong. Akhirnya Billy diselamatkan oleh Dr. D yang ternyata mendengar teriakan Billy tersebut. Namun, setelah Billy menceritakan hal yang menimpanya akan monster laut tersebut, Dr. D maupun Sheena tidak percaya. 
    Pada suatu hari, terdengar kabar bahwa di sekitar laguna tersebut terdapat mitos putri duyung. Datang pihak dari Marina Zoo yang menjajikan satu juta dolar untuk Dr. D jika berhasil menangkap putri duyung yang banyak dibicarakan. Marina Zoo merupakan semacam kebun binatang untuk satwa laut, dan tentunya jika putri duyung tersebut tertangkap akan menjadi atraksi yang menarik di kebun binatang tersebut. Keesokan harinya, Billy seperti biasa melakukan kegiatan rutinnya yaitu berenang dan bermaksud pergi ke laguna di gosong karang sekaligus menyelidiki kebenaran putri duyung tersebut. Saat sedang mengitari gosong karang dan mendekati laguna, seekor ikan hiu besar menyerang Billy. Hiu tersebut menyerang dengan liar, sampai Billy pun hampir pasrah dengan serangan hiu tersebut. Tiba-tiba, datang sebuah makhluk yang belum pernah dilihat Billy sebelumnya, menangkal serangan ikan hiu itu, menyelamatkan Billy. Setelah ikan hiu itu pergi, Billy sangat terkejut ketika mengetahui bahwa yang menyelamatkan Billy tadi adalah putri duyung, yang selama ini hanya dianggap sebagai dongeng dan mitos oleh warga perairan setempat. Kemudian, putri duyung tersebut pada akhirnya diketahui oleh Dr. D dan kemudian menangkapnya. Billy tentunya tidak setuju dengan penangkapan putri duyung tersebut, karena alasan Dr. D yang membutuhkan uang satu juta dolar untuk balasan dari penangkapan putri duyung tersebut. 
    Suatu hari, putri duyung tersebut diculik oleh segerombolan perampok. Tanpa disangka-sangka, ternyata Alexander termasuk salah satu gerombolan perampok yang menculik putri duyung tersebut. Alexander, yang merupakan asisten kepercayaan Dr. D dan sebenarnya adalah orang yang baik, mengkhianati Dr. D dengan alasan uang yang akan diterima Alexander jika berhasil membawa putri duyung tersebut lebih besar nominalnya dibandingkan dengan uang yang akan diterima dari Marina Zoo. Dr. D, Billy dan Sheena sangat kecewa dengan keputusan Alexander. Pada saat kawanan perampok menculik putri duyung, Dr. D, Billy dan Sheena disekap di dalam tangki bekas putri duyung tadi. Tangki tersebut diceburkan ke laut oleh para perampok. Tiba-tiba, sekelompok kawanan putri duyung lainnya datang untuk menolong mereka bertiga yang tersekap di dalam tangki yang hampir tenggelam di laut. Setelah mereka berhasil bebas, mereka bermaksud pergi ke tempat kapal para perampok berlabuh untuk menolong putri duyung yang disekap. Dr. D, Billy, Sheena dan dibantu kawanan putri duyung lain, akhirnya berhasil menyelamatkan si putri duyung dari tawanan para perampok. 
    Hari berganti hari sejak kejadian penculikan si putri duyung tersebut, si putri duyung tidak pernah terlihat dan mendatangi Billy lagi. Kemudian, pada suatu hari pihak dari Marina Zoo datang kembali ke kapal Dr. D untuk menanyakan hasil sembari menyerahkan uang tanda balas jasa. Namun, pada akhirnya Dr. D berubah pikiran dengan memberitahu bahwa putri duyung tersebut tidak ada, hanya dongeng. Cek berisi nominal satu juta dolar tersebut dirobek oleh Dr. D. Billy dan Sheena lega dan senang melihat hal tersebut. Kemudian, Billy, Dr. D dan Sheena berjanji untuk tidak pernah mengungkit-ungkit mengenai si putri duyung dan tidak akan menceritakannya pada siapapun.

3) KOMENTAR PENULIS
Saya berpendapat, meskipun buku Goosebumps seri 19 ini memiliki genre cerita anak-anak, tetapi dapat dinikmati oleh semua kalangan. R.L. Stine dapat membuat suasana seakan-akan pembaca juga bisa merasakan apa yang sedang terjadi pada alur cerita buku tersebut, ditambah gaya tulisan yang dibuat interaktif dan mudah dimengerti, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti cerita dan menemukan inti ceritanya. Didalmnya juga terkandung pesan moral yang dapat dicontoh oleh para pembaca dan tentunya menjadi teladan bagi semua.

4) KESIMPULAN
Didalam buku ini terdapat berbagai pesan moral. Contohnya mengajarkan kita semua agar menjauhkan sifat rakus yang tentunya mungkin dimiliki oleh segelintir orang. Dalam buku ini, memperlihatkan bahwa sang karakter Dr. D, yang merupakan ilmuan bersahaja saja, dapat mengeluarkan sikap buruknya jika diimingi oleh suatu balas jasa. Meskipun sebenarnya ia juga membutuhkan uang tersebut untuk penelitiannya, tetapi hal tersebut bisa saja membuat si putri duyung tersiksa karena tidak bebas lagi hidupnya di sebuah kebun binatang. Kemudia, Alexander, seorang yang ternyata memiliki sifat rakus, lagi-lagi karena juga diimingi oleh uang, sehingga ia tega mengkhianati segalanya demi hidupnya sendiri. Pada akhirnya, Alexander sudah dibutakan dengan ketamakkan. Namun tidak dengan Dr. D. Dr.D masih memikirkan bagaimana jika sikap rakus dan hanya mementingkan dirinya sendiri tersebut, dan bagaimana dampak yang dihasilkan bagi orang lain, sehingga ia tidak terjebak pada sikap tamak tersebut, karena "Seorang yang terlalu tamak, kemungkinan tidak akan mendapatkan semuanya" alias keserakahan adalah sumber kegagalan yang pasti.

    


Selasa, 05 Juni 2012

Menyikapi Kenaikan BBM


     Jika kita mendengar kata “harga naik”, pasti Masyarakat akan langsung uring-uringan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, terlebih pada Masyarakat golongan menengah ke bawah.  “kalau sudah naik, gak mungkin bisa turun lagi” sepenggal kata-kata yang saya dengar dari kerabat saya, yang artinnya kurang lebih adalah jika harga sudah naik, maka sudah dipastikan akan susah menurunkannya lagi atau mungkin tidak bisa sama sekali. Namun, yang akan saya jadikan tema disini bukanlah mengenai harga barang maupun kebutuhan Masyarakat, melainkan kenaikan harga BBM. Tema kenaikan harga BBM ini sudah lama menjadi wacana hangat, karena direncanakan akan mulai dinaikan mulai periode 1 April lalu. Namun, berdasarkan hasil pemungutan suara Rapat Paripurna DPR RI tentang RUU APBN Perubahan 2012, pada akhirnya menunda kenaikan harga BBM pada 1 April 2012. Dengan keputusan tersebut, harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak jadi naik. Namun, DPR tetap membuka kemungkinan bagi pemerintah melakukan penyesuaian jika harga rata-rata minyak mentah Indonesia naik atau turun lebih 15 persen dalam waktu enam bulan. Tentu saja hal tersebut masih akan dijadikan bahan perdebatan sampai terdapat keputusan yang benar-benar final. Pastinya, masih akan menjadi issue yang menjadi bahan sehari-hari.

Media Jejaring Sosial dan Berbagai Dampaknya


     Zaman sudah semakin modern. Seiring dengan berubahnya zaman, perkembangan di dunia teknologi juga semakin pesat. Jika dulu, mungkin sebelum dikenalnya internet dan berbagai media lainnya, sarana pertemanan semua orang hanya melalui perkumpulan-perkumpulan atau organisasi-organisasi saja, untuk menjalin hubungan kekerabatan. Orang tentunya harus bertatap muka satu sama lain, dengan adanya perkumpulan-perkumpulan tersebut. Sekarang semuanya sudah berubah drastis. Sekarang, dimana sudah memasuki era globalisasi dan teknologi yang sudah menjadi suatu kebutuhan bagi Masyarakat, semuanya sudah berubah menjadi lebih mudah. Sarana pertemanan sekarang sudah mengalami perubahan tata cara. Sekarang, telah kita semua ketahui terdapat sarana yang seperti itu, yaitu media jejaring sosial. Apakah jejaring sosial itu ? Jejaring sosial atau jaringan sosial merupakan suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga.

Wabah Tomcat yang Sempat Meresahkan Warga


       Belum lama ini, terdapat suatu topik yang kembali menjadi perbincangan hangat. Jika kita mendengar kata Tomcat, untuk sebagian orang akan berpikir bahwa nama tersebut adalah nama salah satu pesawat tempur F-14. Namun, apakan yang menjadi perbincangan hangat tersebut adalah mengenai pesawat tempur ini ? tentu tidak. Topik yang satu ini adalah mengenai seputar dunia hewan, yaitu serangga. Ya, Tomcat disini adalah serangga. Lebih tepatnya adalah serangga yang sebenarnya merupakan sahabat bagi para petani karena membantu mengusir hama wereng yang biasa merusak tanaman-tanaman. Yang menjadi tempat tinggal Tomcat ini adalah pepohonan atan tempat lembab. Di Indonesia, Tomcat khususnya banyak ditemukan di Jawa Timur, yaitu Surabaya. Namun, dikarenakan faktor keseimbangan alam yaitu migrasi wilayah dan cuaca ekstrim yang juga menjadi munculnya populasi hewan tertentu, dan migrasi yang bisa melalui hembusan angin jangkauan penyebaran Tomcat ini bisa lebih jauh hingga puluhan kilometer. Akibatnya, penyebaran Tomcat kini sudah mencapai Jawa Tengah, Jawa Barat dan di beberapa bagian DKI Jakarta.